Surah Al Maidah 68,
berbunyi: "Qul ya ahlal kitabi lastum'ala sya-in hatta tuqiemut taurata
wa! injil wa ma unzila alaikum min rabbikum". ("Katakanlah! hai Ahli
Kitab. Kamu tidak pada agama yang sebenarnya, kecuali apabila kau turuti Taurat
dan Injil, dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari pada Tuhanmu'').
Ayat diatas begitu
jelas bahwa ketika Alquran ditulis, apa yang dimaksud Taurat dan Injil yang
harus dituruti pada ayat tersebut diatas adalah Taurat dan Injil yang beredar
pada masa itu yaitu Taurat dan Injil Kristiani
sama dengan yang beredar saat sekarang ini, karena Taurat ditulis sejak zaman
Musa dan Injil ditulis sejak tahun 70M-150M. Taurat dan Injil yang beredar saat
itu sama persis dengan yang ada saat ini.
Bahwa kita dan para
ulama muslim mengatakan Injil telah dipalsukan, itu soal lain, karena itu
adalah tuduhan semata yang perlu dibuktikan oleh para penuduhnya sendiri. Dan,
siapakah yang mampu membuktikan bahwa Taurat dan Injil telah dipalsukan? Ayat
mana dan pasal berapa serta oleh siapa dipalsukan? Saya sendiri menjadi malu
karena ternyata hingga kini tidak ada satupun mubaligh dan sarjana muslim yang
mampu menjawab pertanyaan sederhana tersebut!!!
Dan, bila Taurat
memang sudah dipalsukan, tapi mengapa para sarjana kita tetap ngotot
mencari-cari ayat tertentu yang dianggap menguntungkan muslim sebagai sarana
melegitimasi kenabian Muhamad?? Aneh bukan? Marilah kita simak bersama-sama apa
yang dikatakan para sarjana dan mubaligh kita yang ternyata kontra produktif
karena merupakan pelintiran saja dari arti dan makna sesungguhnya.
Salah satu contoh
adalah ayat yang tertulis di dalam Kitab Ulangan 18;15 yang memang sebagai ayat
nubuatan oleh nabi Musa tentang akan datangnya seorang nabi ditengah-tengah
bangsa Israel yang kedatangannya mirip dengan kedatangan nabi Musa itu sendiri.
Dan Kitab inipun ditulis oleh nabi Musa yang merupakan salah satu dari kelima
Kitab Taurat. Namun oleh para sarjana dan mubaligh kita, arti dan makna ayat
tersebut dipelintir sedemikian rupa agar seolah-olah ayat tersebut merujuk
kepada pribadi Muhamad yang berasal dari suku Quraisy dari tanah Arab!!.
[nabi Musa membimbing umat Israel menyeberarangi laut kosong]
Bunyi lengkap ayat
dalam Ulangan 18:15 adalah sebagai
berikut, "Seorang nabi dari
tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan
dibangkitkan bagimu oleh Tuhan Allahmu, dialah yang harus kamu dengarkan".
Sejak zaman dahulu oleh
para sarjana dan mubaligh islam, ayat ini dianggap sebagai ayat sakti bahkan
dikatakan merupakan petunjuk adanya nubuat kenabian Muhammad. Alasan mereka karena
adanya kalimat, "seorang
nabi sama seperti aku (Musa)" diartikan oleh para
sarjana dan mubaligh kita merujuk kepada identitas kenabian Muhammad.
[nabi Musa dengan Loh Batu]
Alasannya adalah; Musa lahir dengan beribu-bapa, Muhammad pun dilahirkan dengan
cara sama seperti Musa, yaitu beribu bapa. Ini berbeda dengan Almasih
Isa yang hanya dilahirkan oleh seorang ibu, tanpa ayah biologis!!. Musa diwaktu sudah besar/dewasa kawin, Muhammad juga demikian
waktu dewasanya kawin, persis dengan Musa. Ini juga berbeda dengan
Almasih Isa yang sama sekali tidak pernah kawin. Musa
dikaruniai anak,demikian juga dengan Muhamad yang juga dikaruniakan anak sama
dengan Musa. Tetapi Almasih Isa tidak pernah mempunyai anak, kawinpun
tidak pernah. Musa diwaktu tuanya mati dan dikuburkan, Muhammad
juga mati dan dikuburkan. Tetapi tidak demikian halnya dengan Almasih
Isa yang bahkan merupakan satu-satunya nabi yang tidak memiliki kuburan karena
telah naik ke sorga.
Jadi, atas dasar
hal-hal tersebutlah para mubaligh kita menyatakan dengan sangat yakin kepada
umat dalam kothbahnya bahwa ayat nubuatan dalam Kitab Ulangan 18:15 itu menunjukkan
akan kehadiran Muhammad sebagai nabi sesuai nubuat Musa karena kehadiranya
dianggap sama dengan kehadiran Musa. Dan mereka secara meyakinkan menyatakan
nubuatan tersebut sama sekali bukan untuk eksistensi Almasih atau Yesus Kristus
sebagai nabi. Tapi, benarkah demikian??
Marilah kita dengan
hati dingin menggunakan akal dan logika kita untuk mencari kebenaran yang bebas
dari pelintiran.
Pelintiran pertama ; Kitab Ulangan adalah salah satu dari lima Kitab
Taurat nabi Musa. Nabi Musa seperti yang ditulis dalam ayat tersebut sedang berbicara
ditengah umatnya yaitu bangsa Israel, sabdanya juga ditujukan kepada bangsanya
sendiri dan bukan merujuk ke bangsa lain apalagi bangsa Arab khususnya suku
Quraisy.
Pelintiran kedua ; kesamaan Muhammad dan Musa sama-sama lahir dengan
beribu-bapa. Bukankah milliaran manusia di dunia ini umumnya juga dilahirkan
dengan beribu-bapa?. Lantas apa
istimewanya bila seseorang beribu bapa dijadikan ciri khusus kenabian
seseorang?
Pelintiran ketiga ; Muhammad dianggap sama dengan Musa, karena ia kawin
seperti Musa. Tapi, bukankah milliaran orang di dunia ini melakukan kawin-mawin?.
Ciri inipun akan mentah dengan sendirinya.
Pelintiran keempat ; Muhammad dianggap sama dengan Musa, karena
dikaruniai anak sebagaimana juga Musa. Inipun juga tidak mungkin dijadikan ciri
yang menentukan kebenaran nubuat itu, karena banyak orang di dunia ini yang
dikaruniai anak.
Pelintiran kelima ; Muhammad pada akhir hayatnya mati dan dikuburkan
demikian juga halnya dengan Musa yang mati dan dikuburkan dianggap ciri
kebenaran nubuat itu, maka inipun juga tidak dapat diterima untuk dijadikan
alasan kesamaan itu, karena semua orang di dunia ini memang mati dan
dikuburkan. Mati dan dikuburkan inipun, sama sekali bukanlah
merupakan ciri yang khas kenabian seseorang.
Hanya orang bodoh yang mau dibodohin sajalah yang bisa menerima argumen
pelintiran nubuat diatas. Saya yang masih waras tentu saja menolak karena
memang sangat tidak logis!! Jadi marilah kita belajar untuk jujur dan mengakui
bahwa Nubuat Musa itu memang menunjuk kepada kehadirannya Yesus Kristus sang
Almasih.
Marilah kita perhatikan bersama-sama berbagai macem kesamaan-kesamaan
Musa dengan Almasih Isa yang sungguh luar biasa yang tidak dimiliki sosok lain manapun
di dunia ini ;
· Akibat Musa
lahir, Firaun mengamuk, dan memerintahkan setiap anak laki-laki berumur 2 tahun
kebawah dibunuh. Kejadian ini persis ketika Yesus lahir, Herodes mengamuk dan
setiap anak laki-laki yang berumur dua tahun kebawah juga dibunuh. Marilah kita
gunakan logika, bukankah di seluruh dunia, hanya dua pribadi tersebut yang
benar-benar mengalami peristiwa yang sama?.
· Musa ketika
dimasa kanak-kanaknya itu berada di luar tanah tumpah darahnya sendiri, yaitu
berada di Mesir. Bukankah demikian halnya dengan Almasih Isa yang dimasa
kanak-kanaknya mesti menyingkir ke tanah Mesir di luar dari tanah tumpah
darahnya sendiri?. Adakah sosok pribadi lain yang memiliki ciri khas luar biasa
ini selain mereka berdua?.
· Sebagai seorang
nabi, ketika menjalankan karirnya sebagai nabi utusan Allah mendapat Kuasa
Allah yang dikenal dengan sebutan “mukjizat”, begitupun juga dengan Almasih Isa
yang dalam karirnya sebagai Firman yang Hidup, mendapat Kuasa Allah berupa “mukjizat”
penyembuhan,memberi makan ribuan orang dan menghidupkan orang mati.
· Nabi Musa
membebaskan bangsa Israel dari belenggu perbudakan bangsa Mesir, dan lihatlah, Almasih
Isa juga membebaskan bangsa Israel dan bangsa lain dari seluruh dunia dari
belenggu perbudakan dosa!!
Adakah gerangan sarjana
kita dan para mubaligh islam yang mampu membantah bukti ilmiah yang khas luar
biasa atas nubuatan tersebut?? Jadi jelaslah bahwa nubuatan yang tercatat dalam
Kitab Ulangan 18;15 tersebut 100% merujuk kepada sosok pribadi Almasih Isa!!
[inilah sosok pemuda miskin tapi ganteng yang bikin janda Yahudi kaya raya Khadijah kepincut hatinya]
Bagi yang masih ngotot bahwa nubuatan tersebut merujuk bagi sosok Muhamad dari suku Quraisy, pastilah orag tersebut sedang keblinger...
[artikel ini dibuat
bukan untuk bahan olok-olok, tapi demi terwujudnya kebenaran hakiki agar umat
dapat menemukan kebenaran yang memang benar dan lurus. Komentar sebaiknya
dengan bahasa sopan tanpa caci maki, komentar tidak sopan pasti kami
hapus,terimaksih_ki sapu djagat]