Showing posts with label nabi musa. Show all posts
Showing posts with label nabi musa. Show all posts

Wednesday, March 6, 2013

KA'ABAH, BOROBUDUR, ISRA' MI'RAJ, ARAH KIBLAT DAN JEJAK KAKI BRAHMA




Sebagai muslim, kita tidak perlu bertele-tele lagi menjelaskan dan berdebat tentang siapa yang membangun Ka’abah karena kita sudah diajarkan dan mengajarkan akan hal ini secara turun-temurun. Intinya(sesuai yang diajarkan para ulama), Ka’abah dibangun nabi Ibrahim dan anaknya Ismael, Hajar aswat adalah batu yang jatuh dari langit yang dulunya berwarna putih, lantas karena dosa-dosa manusia akhirnya berubah menjadi hitam. Tentang mosaik jejak kaki yang ada disana kita juga diajarkan dan mengajarkan bahwa itu adalah jejak kaki sang Rasululloh, titik!! Mengenai dasar klaim silahkan cari sendiri, semua ada bertebaran tercatat pada Quran, hadist sahih dan sirah rasul. Namun bagaimana bila apa yang telah kita yakini dan diajarkan kepada kita secara turun temurun ini ternyata dipertanyakan dengan adanya bukti-bukti arkeologis yang justru bertolak belakang dengan keyakinan kita? Sanggupkah kita sebagai muslim menerima kenyataan ini? Rata-rata dari kita bereaksi marah, sebal dan ingin menyembelih orang yang mengungkapkan hal itu...alasannya karena dianggap menghina...

            [kuil budha borobudur, yang diklaim Lembaga Studi Islam sebagai peninggalan islam di jawa]

Sama halnya dengan kuil Borobudur di Jawa yang dibangun penguasa Budha yang dihuni ratusan patung untuk sarana menyembah para dewa, pada masanya ketika dulu dibangun, ketujuh kuil Ka’abah di Makkah  yang salah satunya kini menjadi kiblat kita, awalnya juga memang dibangun untuk menyembah para dewa Hindu yang diwujudkan dalam bentuk patung-patung yang disimpan didalamnya yang jumlahnya mencapai 360 buah disamping batu Yoni sebagai lambang kesuburan umat Hindu yakni berupa batu hitam yang bentuknya mirip kelamin perempuan yang kini kita sebut hajar aswat.

Dalam peristiwa perebutan Kuil Ka’abah, batu Yoni pecah menjadi 7 bagian sehingga harus disatukan lagi menggunakan frame perak seperti yang kita lihat saat ini. Ka’abah yang kini menjadi kiblat kita adalah satu diantara tujuh kuil ka’abah yang dibangun umat Hindu yang ketika itu berkembang subur di tanah Arab yang kini masih tersisa dari penghancuran pengikut Rasululloh semasa nabi berkuasa di Makkah yang dulunya dibangun atas perintah Maharaja Vikramaditya dari Kekaisaran Hindu India (baca dulu artikel ; siapa yang membangun ka’abah) yang berkuasa hingga daratan Arabia pada sekitar 500 tahun sebelum nabi Muhamad lahir, yang dibangun sebagai penghormatan terhadap dewa Siva.

                   [kuil hindu ka'abah di makkah yang direbut dan di klaim muhamad sebagai peninggalan nabi Ibrahim] 

Selain patung-patung dan batu hitam yang kemudian kita sebut Hajar aswat ada juga jejak kaki Brahma yang kemudian diklaim sebagai jejak kaki nabi Muhamad. Pasca perebutan kuil ka’abah, jejak kaki Brahma ini sempat diperjual belikan sebagai barang koleksi, namun akhirnya dikembalikan lagi ke tempat semula oleh pembeli terakhir.

Dijaman nabi Muhamad, klaim atas dasar bisikan/wahyu jibril merupakan hal yang biasa terjadi dan telah mengukir sukses luar biasa. Semua bisa berjalan lancar karena rasa takut akan dibunuh para pengikut nabi, karena bila tidak menurut akan diartikan menghina dan melawan sang rasul yang berarti darahnya halal untuk ditumpahkan dan hal ini banyak dan sering terjadi seperti tercatat bertebaran dalam berbagai hadist sahih. [Contoh paling sederhana adalah turunnya ayat yang membela kelakuan sang nabi ketika sang nabi kepincut kecantikan menantunya dan meminta Zaid anaknya untuk menceraikan istrinya agar semata sang nabi dapat mengawininya...] 
Pembaca silahkan mencari ayat tersebut karena terlalu vulgar bila saya tampilkan disini karena dapat dianggap sebagai penghinaan..
      [yoni, batu hitam mirip kelamin perempuan, lambang kesuburan umat hindu, diklaim islam sebagai batu dari surga]

Agar nuansanya berimbang, marilah sedikit menyisihkan rasa marah dan mulai mengedepankan untuk berfikir lebih logis seperti umat agama yang lain....

Pada tahun 2010 Lembaga Studi Islam bersama KH. Fahmi Basya yang adalah salah satu tokoh islam terkemuka yang juga sebagai  dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta, sebuah posisi yang sangat terhormat tentunya, adalah yang pertama kali mengangkat wacana tentang keberadaan kuil Borobudur sebagai warisan Nabi Sulaiman.

Bila saja sistem pemerintahan di Indon adalah sistem kekalifahan seperti di dunia Arab macem Iran, maka klaim Lembaga Studi Islam bersama KH Fahmi Basya tersebut oleh pemerintah akan langsung disetujui. Apalagi bila saat ini dia mau membawa-bawa nama Rasul maka bila dia yang ngomong siapapun akan mengiyakan saja. Tapi untunglah dunia sudah berubah dan manusia sudah mulai mau berpikir menggunakan akal sehat dan logika.

                             [jejak kaki brahma, yang kemudian diklaim umat islam sebagai jejak sang rasululloh]
Hasil riset selama bertahun-tahun yang dilakukan Lembaga Studi Islam bersama KH Fahmi Basya, menyebutkan bahwa sebenarnya kuil Borobudur adalah bangunan yang dibangun oleh tentara nabi Sulaiman. Sulaiman adalah Nabi sekaligus Raja yang memiliki kemampuan menaklukkan besi dan juga menaklukkan gunung hingga kemudian dikenal sebagai Raja Gunung di Arabia. Kalau di nusantara ini, yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “Syailendra”. Syaila = Raja dan Indra = Gunung.

Masih minturut Lembaga Studi Islam tersebut, KH. Fahmi Basya mengklaim hanya sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa di kuil Borobudur sangat banyak ditemukan simbol-simbol tentang Islam. Dari hasil ekspedisi dan penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Islam tersebut, ditemukan juga fakta baru mengenai indikator-indikator tentang adanya kisah Nabi Sulaiman dan ratu Saba di Candi Borobodur dan Ratu Boko. Selain itu, nama-nama daerah tertentu di Jawa Tengah seperti nama Sleman juga diklaim berasal dari kata Sulaiman, Wonosobo berasal dari nama Hutan Ratu Saba. (wana=hutan).

  [king solomon temple di yerusalem, bandingkan dengan kuil borobudur yang dibangun king syailendra di jawa dwipa]

Minturut catatan sejarah Yahudi dan Nasrani, bila yang dimaksud Lembaga Studi Islam sebagai nabi Sulaiman adalah King Solomon/Raja Solomon/Nabi Salomo yang adalah Nabi yang sekaligus Raja Yahudi dan berkuasa di tanah Israel yang tentu saja pasti bukan islam/bukan pengikut Muhamad, maka minturut catatan sejarah dalam Alkitab Perjanjian Lama, ia tercatat hidup 2000 tahun sebelum Almasih lahir, padahal minturut catatan sejarah Indon, candi Borobudur dibangun oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu.

Namun saya sendiri dapat memaklumi klaim macem begini, karena minturut catatan sejarah memang seperti itulah iman Islam kita dibangun sejak dulu kala. Minturut saya, hal ini bahkan klaim macem begini tergolong sangat  wajar karena nabi Muhamad sendiri tercatat telah berkali-kali melakukannya(baca artikel ; Isra’ mi’raj_untuk direnungkan kembali).

[Bayangkan saja ; Isra’ mi’raj yang tercatat terjadi tahun 621Masehi,namun ternyata, berdasar catatan sejarah, Masjidil aqsa yang telah diklaim dikunjungi sang nabi dalam peristiwa isra’ mi’raj belum berbentuk sama sekali karena baru dibangun setelah Yerusalem direbut dari penguasa Bizantium pada masa kekalifahan tahun 710 Masehi, bukankah itu dibangun setelah berselang hampir satu abad kemudian??. Bila kini banyak orang Indon yang mungkin tertawa geli, dan geleng-geleng kepala bila mendengar klaim Lembaga Studi Islam bahwa candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman, maka demikian pula halnya yang terjadi pada Bangsa Yahudi yang hidup di Yerusalem pada masa ketika sang rasul mengaku melakukan isra’ mi’raj!!

Mereka(Yahudi) pasti tertawa geli terpingkal-pingkal dan geleng-geleng kepala keheranan, karena di masa itu memang dikota Yerusalem belum ada bangunan yang disebut Masdjidil aqsa saat mana nabi Muhamad hidup dimana kota Yerusalem masih dikuasai Kekaisaran Romawi. 


Sebenarnya peristiwa inilah(klaim Isra’ mi’raj sang nabi Muhamad-lah) yang membuat bangsa Yahudi tidak mau mengakui kenabian Muhamad sehingga beliau sangat marah sampai harus menurunkan ayat yang sangat mengancam eksistensi Yahudi, bahkan ketika Yahudi tetap tidak mau memberikan pengakuan, maka kebencian sang rasul memuncak, sehingga menganggap bangsa Yahudi adalah binatang tikus dan anjing dan kemarahannya memuncak ketika nabi berhasil merebut dan menguasai 100% satu-satunya kuil hindu yang masih tersisa berupa Ka’abah di Makkah maka sang Rasul menurunkan ayat untuk memindahkan arah Kiblat dari Yerusalem ke Ka’bah di Makkah Arabia].

   [king solomon, raja dan nabi yahudi yang di klaim islam sebagai nabi muslim dari tanah arab, yang juga diklaim telah membangun kuil borobudur di jawa tengah]  

Sekedar me-review ulang, kuil Borobudur merupakan kuil Budha. Berdekatan dengan kuil Pawon dan Mendut. Beberapa kilometer dari sana terdapat kuil Prambanan, Kalasan, Plaosan, dan lainnya. Kuil-kuil di dekat Prambanan ini merupakan kuil Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.

Lantas, benarkah kuilBorobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu?

Selain jejak berupa kerusakan akibat ledakan bom yang ditanam terroris komando jihad muslim yang ternyata diketahui cacat mata(buta) medio 80-an, Lembaga Studi Islam bersama KH Fahmi Basya menyebut beberapa ciri kuil Borobudur yang menjadi bukti sejarah peninggalan nabi Sulaiman yaitu ; 1) hutan atau negeri Saba, 2) makna Saba, 3) nama Sulaiman, 4) buah maja yang pahit, 5) pindahnya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, 6) bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, 7) lokasi berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.

Berdasarkan release Lembaga Studi Islam bersama KH Fahmi Basya, dapat penulis ringkas sbb ;

a) Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman, karena Sulaiman hidup beberapa abad sebelum Almasih lahir, sedangkan Borobudur dibangun pada abad ke 8 Masehi. Namun hal ini tidak menjadi soal bila terjadi pada jaman rasululloh, karena dapat diatasi dengan ayat yang diturunkan via jibril. Contohya disaat kritis macem kisah isra’ mi’raj.

b) Peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia. Namun seperti yang saya tulis diatas, apa pedulinya dengan semua hal itu? Apalagi, Lembaga Studi Islam melalui KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman? 

c) Melalui relief-relief yang ada, terdapat beberapa simbol yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Dawud kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tongkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.  "Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'." (QS Al-Baqarah [2]: 248).

d) Selanjutnya, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon. Kemudian para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah kuil Prambanan. Lantas nabi Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada.

e) Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya. Kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. "Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri"  

f) Ditambahkan juga, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang. Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata 'Wana' bermakna hutan.

g) Buah 'maja' yang pahit menjelaskan kisah banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.  "Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16).

h) Nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata 'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su’.

i) Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. "Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28).  Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di kuil Ratu Boko.

j) Bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah kuil Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman”.

Lantas, apa kira-kira apa komentar kalian semua?? 

Sejarah selalu berulang dengan caranya sendiri, bedanya bila dimasa lalu orang dengan mudah memaksakan kehendak (klaim) dengan cara kekerasan pedang, tapi kini sudah tidak bisa lagi. Walaupun begitu saya sendiri sangat setuju dan menghormati pihak Lembaga Studi Islam dan KH Fahmi Basya tersebut diatas karena memang demikianlah sejak dahulu iman Islam ditanamkan...yaitu hanya berdasarkan klaim semata, bila ada yang menolak klaim dibunuh saja.

Kalau tidak percaya ini, carilah dalam quran, hadist sahih dan sirah rasul, ada banyak kisahnya disana(mengenai ini akan dibahas dalam artikel lain). Tapi kini perbuatan macem begitu sudah tidak bisa diterapkan lagi, zaman sudah berubah dan manusia berhak berfikir menggunakan logika tanpa perlu ada rasa takut, sehingga cara yang ditempuh adalah dengan menggunakan para sarjana muslim terkemuka dengan embel-embel penelitian bertahun-tahun, ini semata agar nampak lebih berbobot .

Bila di jaman nabi Muhamad berhasil mamaksa menguasai dan mengklaim dengan pedang Kuil Hindu berupa Ka’abah di Makkah sebagai peninggalan nabi Ibrahim, maka seharusnya kita dapat dengan mudah menguasai dan mengklaim Kuil Budha Borobudur di Jawa sebagai peninggalan nabi Sulaiman atau bahkan peninggalan nabi Muhamad. Tinggal caranya yang mesti dipikirkan...bukankah pemerintah dengan caranya sendiri sudah memberi jalan tengah berupa penguasaan Kuil Borobudur kepada perusahaan swasta untuk mengelolanya? Namun, akankah Kuil Borobudur akan dapat menggantikan Kuil Ka’abah di Makkah sebagai arah kiblat yang baru? Wallahualam bissawabb....

[artikel ini bukan dimaksudkan sebagai olok-olok, namun untuk menyadarkan umat akan kebenaran hakiki dan berfikir logis. Komentar sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Semua komentar dengan bahasa caci maki dan tidak sopan akan dihapus, terimakasih_ki sapu djagat]

Tuesday, March 5, 2013

NUBUATAN TENTANG NABI MUHAMAD DALAM ALKITAB_Kitab Ulangan 18 : 15




Surah Al Maidah 68, berbunyi: "Qul ya ahlal kitabi lastum'ala sya-in hatta tuqiemut taurata wa! injil wa ma unzila alaikum min rabbikum". ("Katakanlah! hai Ahli Kitab. Kamu tidak pada agama yang sebenarnya, kecuali apabila kau turuti Taurat dan Injil, dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari pada Tuhanmu'').

Ayat diatas begitu jelas bahwa ketika Alquran ditulis, apa yang dimaksud Taurat dan Injil yang harus dituruti pada ayat tersebut diatas adalah Taurat dan Injil yang beredar pada masa itu yaitu  Taurat dan Injil Kristiani sama dengan yang beredar saat sekarang ini, karena Taurat ditulis sejak zaman Musa dan Injil ditulis sejak tahun 70M-150M. Taurat dan Injil yang beredar saat itu sama persis dengan yang ada saat ini.

Bahwa kita dan para ulama muslim mengatakan Injil telah dipalsukan, itu soal lain, karena itu adalah tuduhan semata yang perlu dibuktikan oleh para penuduhnya sendiri. Dan, siapakah yang mampu membuktikan bahwa Taurat dan Injil telah dipalsukan? Ayat mana dan pasal berapa serta oleh siapa dipalsukan? Saya sendiri menjadi malu karena ternyata hingga kini tidak ada satupun mubaligh dan sarjana muslim yang mampu menjawab pertanyaan sederhana tersebut!!!

Dan, bila Taurat memang sudah dipalsukan, tapi mengapa para sarjana kita tetap ngotot mencari-cari ayat tertentu yang dianggap menguntungkan muslim sebagai sarana melegitimasi kenabian Muhamad?? Aneh bukan? Marilah kita simak bersama-sama apa yang dikatakan para sarjana dan mubaligh kita yang ternyata kontra produktif karena merupakan pelintiran saja dari arti dan makna sesungguhnya.

Salah satu contoh adalah ayat yang tertulis di dalam Kitab Ulangan 18;15 yang memang sebagai ayat nubuatan oleh nabi Musa tentang akan datangnya seorang nabi ditengah-tengah bangsa Israel yang kedatangannya mirip dengan kedatangan nabi Musa itu sendiri. Dan Kitab inipun ditulis oleh nabi Musa yang merupakan salah satu dari kelima Kitab Taurat. Namun oleh para sarjana dan mubaligh kita, arti dan makna ayat tersebut dipelintir sedemikian rupa agar seolah-olah ayat tersebut merujuk kepada pribadi Muhamad yang berasal dari suku Quraisy dari tanah Arab!!.


                          [nabi Musa membimbing umat Israel menyeberarangi laut kosong]

Bunyi lengkap ayat dalam Ulangan 18:15 adalah sebagai berikut, "Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan Allahmu, dialah yang harus kamu dengarkan".

Sejak zaman dahulu oleh para sarjana dan mubaligh islam, ayat ini dianggap sebagai ayat sakti bahkan dikatakan merupakan petunjuk adanya nubuat kenabian Muhammad. Alasan mereka karena adanya kalimat, "seorang nabi sama seperti aku (Musa)" diartikan oleh para sarjana dan mubaligh kita merujuk kepada identitas kenabian Muhammad.


                                                          [nabi Musa dengan Loh Batu]
Alasannya adalah; Musa lahir dengan beribu-bapa, Muhammad pun dilahirkan dengan cara sama seperti Musa, yaitu beribu bapa. Ini berbeda dengan Almasih Isa yang hanya dilahirkan oleh seorang ibu, tanpa ayah biologis!!. Musa diwaktu sudah besar/dewasa kawin, Muhammad juga demikian waktu dewasanya kawin, persis dengan Musa. Ini juga berbeda dengan Almasih Isa yang sama sekali tidak pernah kawin. Musa dikaruniai anak,demikian juga dengan Muhamad yang juga dikaruniakan anak sama dengan Musa. Tetapi Almasih Isa tidak pernah mempunyai anak, kawinpun tidak pernah. Musa diwaktu tuanya mati dan dikuburkan, Muhammad juga mati dan dikuburkan. Tetapi tidak demikian halnya dengan Almasih Isa yang bahkan merupakan satu-satunya nabi yang tidak memiliki kuburan karena telah naik ke sorga.  

Jadi, atas dasar hal-hal tersebutlah para mubaligh kita menyatakan dengan sangat yakin kepada umat dalam kothbahnya bahwa ayat nubuatan dalam Kitab Ulangan 18:15 itu menunjukkan akan kehadiran Muhammad sebagai nabi sesuai nubuat Musa karena kehadiranya dianggap sama dengan kehadiran Musa. Dan mereka secara meyakinkan menyatakan nubuatan tersebut sama sekali bukan untuk eksistensi Almasih atau Yesus Kristus sebagai nabi. Tapi, benarkah demikian?? 

Marilah kita dengan hati dingin menggunakan akal dan logika kita untuk mencari kebenaran yang bebas dari pelintiran.

Pelintiran pertama ; Kitab Ulangan adalah salah satu dari lima Kitab Taurat nabi Musa. Nabi Musa seperti yang ditulis dalam ayat tersebut sedang berbicara ditengah umatnya yaitu bangsa Israel, sabdanya juga ditujukan kepada bangsanya sendiri dan bukan merujuk ke bangsa lain apalagi bangsa Arab khususnya suku Quraisy.
  
     Pelintiran kedua ; kesamaan Muhammad dan Musa sama-sama lahir dengan beribu-bapa. Bukankah milliaran manusia di dunia ini umumnya juga dilahirkan dengan beribu-bapa?.  Lantas apa istimewanya bila seseorang beribu bapa dijadikan ciri khusus kenabian seseorang?   
   
     Pelintiran ketiga ; Muhammad dianggap sama dengan Musa, karena ia kawin seperti Musa. Tapi, bukankah milliaran orang di dunia ini melakukan kawin-mawin?. Ciri inipun akan mentah dengan sendirinya.

            Pelintiran keempat ; Muhammad dianggap sama dengan Musa, karena dikaruniai anak sebagaimana juga Musa. Inipun juga tidak mungkin dijadikan ciri yang menentukan kebenaran nubuat itu, karena banyak orang di dunia ini yang dikaruniai anak.

           Pelintiran kelima ; Muhammad pada akhir hayatnya mati dan dikuburkan demikian juga halnya dengan Musa yang mati dan dikuburkan dianggap ciri kebenaran nubuat itu, maka inipun juga tidak dapat diterima untuk dijadikan alasan kesamaan itu, karena semua orang di dunia ini memang mati dan dikuburkan. Mati dan dikuburkan inipun, sama sekali bukanlah merupakan ciri yang khas kenabian seseorang.


Hanya orang bodoh yang mau dibodohin sajalah yang bisa menerima argumen pelintiran nubuat diatas. Saya yang masih waras tentu saja menolak karena memang sangat tidak logis!! Jadi marilah kita belajar untuk jujur dan mengakui bahwa Nubuat Musa itu memang menunjuk kepada kehadirannya Yesus Kristus sang Almasih.

Marilah kita perhatikan bersama-sama berbagai macem kesamaan-kesamaan Musa dengan Almasih Isa yang sungguh luar biasa yang tidak dimiliki sosok lain manapun di dunia ini ;

·      Akibat Musa lahir, Firaun mengamuk, dan memerintahkan setiap anak laki-laki berumur 2 tahun kebawah dibunuh. Kejadian ini persis ketika Yesus lahir, Herodes mengamuk dan setiap anak laki-laki yang berumur dua tahun kebawah juga dibunuh. Marilah kita gunakan logika, bukankah di seluruh dunia, hanya dua pribadi tersebut yang benar-benar mengalami peristiwa yang sama?.

·     Musa ketika dimasa kanak-kanaknya itu berada di luar tanah tumpah darahnya sendiri, yaitu berada di Mesir. Bukankah demikian halnya dengan Almasih Isa yang dimasa kanak-kanaknya mesti menyingkir ke tanah Mesir di luar dari tanah tumpah darahnya sendiri?. Adakah sosok pribadi lain yang memiliki ciri khas luar biasa ini selain mereka berdua?.

·   Sebagai seorang nabi, ketika menjalankan karirnya sebagai nabi utusan Allah mendapat Kuasa Allah yang dikenal dengan sebutan “mukjizat”, begitupun juga dengan Almasih Isa yang dalam karirnya sebagai Firman yang Hidup, mendapat Kuasa Allah berupa “mukjizat” penyembuhan,memberi makan ribuan orang dan menghidupkan orang mati.

·  Nabi Musa membebaskan bangsa Israel dari belenggu perbudakan bangsa Mesir, dan lihatlah, Almasih Isa juga membebaskan bangsa Israel dan bangsa lain dari seluruh dunia dari belenggu perbudakan dosa!!

Adakah gerangan sarjana kita dan para mubaligh islam yang mampu membantah bukti ilmiah yang khas luar biasa atas nubuatan tersebut?? Jadi jelaslah bahwa nubuatan yang tercatat dalam Kitab Ulangan 18;15 tersebut 100% merujuk kepada sosok pribadi Almasih Isa!!

    [inilah sosok pemuda miskin tapi ganteng yang bikin janda Yahudi kaya raya Khadijah kepincut hatinya]

Bagi yang masih ngotot bahwa nubuatan tersebut merujuk bagi sosok Muhamad dari suku Quraisy, pastilah orag tersebut sedang keblinger...

[artikel ini dibuat bukan untuk bahan olok-olok, tapi demi terwujudnya kebenaran hakiki agar umat dapat menemukan kebenaran yang memang benar dan lurus. Komentar sebaiknya dengan bahasa sopan tanpa caci maki, komentar tidak sopan pasti kami hapus,terimaksih_ki sapu djagat]