Tuesday, February 26, 2013

MUJIZAT ISRA' MI'RAJ_untuk direnungkan kembali



Peristiwa ini tercatat bertebaran dalam Quran, Hadist dan Sirah Rasul, merupakan suatu peristiwa dimana ketika menghindar dari musuh-musuhnya, sang Rasul kedapatan menginap dirumah Umm-hanni, seorang janda kembang yang merupakan anak dari paman sang Rasul, yang suaminya meninggal dalam suatu peristiwa ketika sedang berada di Abyssinia sebulan sebelum sang Rasul menginap disana. Ketika fajar tiba, wajar saja bila para sahabatnya menanyakan perihal keberadaan sang Rasul di malam harinya.

Lantas sang Rasul menjawab dengan kalem bahwa benar dia semalaman berada menginap di rumah perempuan yang bukan muhrimnya tersebut akan tetapi dia juga mengaku dalam semalaman dia begitu sibuk terbang bolak-balik bersama malaikat dari Makkah/Masdjidil Haram ke Masdjidil Aqsa/Yerusalem dengan naik bouraq/semacem burung, lantas ke langit ke tujuh bolak-balik bahkan sang Rasul berkisah sempat bertemu beberapa nabi Yahudi terdahulu serta menerima perintah sholat lima waktu!! Sebagian kisah ini tercatat pada QS17 ; 01, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.




Karena peristiwa ini sudah umum diajarkan serta dikotbahkan (yang tidak diajarkan kepada umat adalah sang Rasul menginap dirumah janda kembang Umm-Hanni) banyak tercatat pada hadist dan sirah Rasul, maka silahkan pembaca membuka kembali kisah tersebut.

Peristiwa yang kemudian dianggap bersejarah dan kita anggap mujizat ini selalu kita peringati setiap tahun dan dikenal dengan Isra’-Mi’raj dan secara historis kejadian ini tercatat dalam kalender masehi pada tahun 621M.

Bukan hanya alasan dan esensi dari perjalanan itu sendiri yang menjadi persoalan bagi orang yang mau berfikir berdasarkan logika, namun kita ternyata bahkan sampai jungkir balik-pun akan tetap kesulitan menjawab keraguan atas otentisitas Isra’-Mi’raj sang Rasul ketika kepada kita diajukan kenyataan bahwa berdasar bukti-bukti arkeologis berupa catatan baik sejarah Islam dan pihak non-Islam yang tak terbantahkan akhirnya berakhir dan mengerucut pada satu kesimpulan bahwa; ”ternyata peristiwa perjalanan Isra’-Mi’raj yang diakui sang Rasul tersebut hanya sebatas sebagai alibi alias perjalanan fiktif belaka!!” Kuping kalian panas?? Jantung anda deg-degan?? Napas ngos-ngosan karena geram!!! Saya dulu juga begitu ketika pertama kali membaca artikel semacem ini. Lantas apa buktinya bila peristiwa tersebut perlu dipertanyakan ?? Begini logikanya ;

1)    Buku sejarah manapun yang tak terbantahkan mencatat bahwa kota Yerusalem(sebelum dikuasai para kalifah Islam), lebih dulu ditaklukkan dan dikuasai penguasa Byzantium setelah merebutnya dari tangan kekaisaran Romawi melalui perang panjang berdarah-darah.
2)    Lantas dengan cara yang sama(perang berdarah-darah) Kota Yerusalem dapat direbut oleh penguasa Islam dari tangan Byzantium oleh kalifah penerus sang Rasul.
3)    Kemudian dimasa kekuasaan kalifah Umar dibangunlah Masjidil Umar atau yang dikenal sebagai Dome of rock di Yerusalem tahun 691M.
4)    Sejarah manapun juga mencatat bahwa setelah terjadi berkali-kali pergantian dinasti kekuasaan para khalifah, barulah dimasa penguasa khalifah Abdul Malik bin Marwan dari dinasti Umayyah pada tahun 710M(sang Rasul sudah wafat hampir satu abad sebelumnya!!) dibangunlah Masjidil al-Aqsa yang lokasinya tidak jauh dari Masdjid Umar !!
5)    Dan dicatat pula dalam sejarah bahwa diatas tanah tempat dibangunnya Masdjidil  Aqsa tidak pernah ada bangunan apapun sebelumnya yang dibuat pihak muslim sekalipun hanya sekedar sebuah mushola-pun !!

Mari kita ulang tulisan saya ini ; Isra’_Mi’raj (yang diakui sang Rasul)terjadi tahun 621M(sang Rasul masih hidup), namun Masdjidil Aqsa yang diakui  dikunjungi sang Rasul semasa hidup ternyata baru dibangun tahun 710M(sang Rasul sudah hampir satu abad wafat).

Saya tidak pada posisi menuduh sang Rasul berbohong, namun ada baiknya kita tahu bahwa sebagai sekedar pembanding paling sederhana ; apa kira-kira reaksi orang Madura bilamana misalnya dihadapkan pada suatu peristiwa dimana di tahun 2013 ini di Jakarta terbit sebuah buku biografi Bung Karno yang di salah satu halamannya mencatat bahwa ia pada tahun 1956M pernah bolak-balik mengunjungi kota Kalianget sebuah kota di ujung timur pulau Madura melalui Jembatan Suramadu, sebuah jembatan terpanjang di Indon yang begitu kokoh dan indah menggunakan mobil Kijang Innova. Bukankah dalam catatan sejarah manapun yang tak terbantahkan bahwa jembatan tersebut baru dibangun beberapa dekade kemudian atau bahkan setengah abad kemudian oleh rejim  penguasa berikutnya.

Apa bedanya klaim antara kedua peristiwa tersebut ?? Senyawa bukan??  Apakah anda kaget ?? Saya tidak!! Karena ternyata masih banyak peristiwa/kisah special dalam Alquran dan hadist sahih yang tidak dapat dibuktikan dengan catatan sejarah… hal mana sangat bertentangan dengan keempat Injil Kristiani yang selalu dapat di sejajarkan dan dibuktikan dengan catatan sejarah…

Itulah sebabnya temen kita non-Islam tidak pernah bisa percaya pada Quran dan juga kenabian sang Rasul. Karena minturut analisa, ternyata peristiwa yang kini dianggap begitu bersejarah yang kemudian dikenal sebagai mujizat Isra’-Mi’raj tersebut, tidak lebih sebagai sebuah alibi sang Rasul untuk menghindari cemoohan para pengikut dan sahabatnya karena dia ketahuan menginap dirumah janda kembang yang adalah perempuan bukan muhrimnya yang justru sangat diharamkan sang Rasul sendiri…

Sekali lagi, bagaimana mungkin sang Rasul pada tahun 621M pergi ke Masjidil Al-Aqsa yang baru dibangun pada 710M, atau hampir satu abad kemudian setelah dia wafat ?. Atau bagaimana mungkin Bung Karno melintasi jembatan Suramadu yang baru dibangun lebih setengah abad kemudian setelah dia wafat??

Hal lain yang perlu penjelasan sederhana namun bikin otak kita harus diperas sampai jungkir balik yang berhubungan dengan Isra’-Mi’raj adalah catatan hadist sahih Bukhari mengenai jarak waktu pembangunan antara Masjidil Haram dan Masdjidil al-Aqsa. Sang Rasul bercerita demikian mengenai kedua masjid tersebut;

Dikisahkan oleh Abu Dhaar ; Aku bertanya, “Ya Rasulullah! masjid manakah yang dibangun pertama kali? Beliau menjawab, “Masjidil Haram” Aku bertanya lagi, “Selanjutnya?” Beliau menjawab, “Masjidil al-Aqsa”. Kemudian aku bertanya lagi, “Berapakah selisih pembangunan keduanya?” Rasulullah menjawab, “Empat puluh tahun..”, (Hadist Sahih Bukhari 55:636).

Benarkah perkataan sang Rasul ? Minturut iman turun temurun kita muslim(bila ini memang dianggap bener), Masjidil Haram dibangun oleh (Ibrahim), berarti pada sekitar tahun 2000SM, sedangkan Masjidil Aqsa(sesuai sejarah) dibangun pada tahun 710M, hitungan scientific sederhana dengan calculator buatan China yang dibikin secara asal-asalan saja, ternyata terdapat hasil berupa beda selisih waktu selama 1290 tahun, padahal sang Rasul mengatakan 40 tahun. Apakah 40 = 1290 ? Apa calculator-nya yang rusak ?Kuping kalian panas?? Saya dulu juga begitu saat pertama kali membaca artikel macem begini…

[Perlu diketahui bahwa sang Rasul memang belajar mengenai Kekristenan dan Alkitab selain dari Khadijah juga dari sepupu Khadijah yang bernama Warraqah dimana keduanya adalah sebagai penganut sebuah sekte yang menyimpang, yakni Kristen Nosrania]. Dan kisah Isra’-Mi’raj sang Rasul ini sangat mirip atau bahkan persis dengan kisah salah satu Nabi Yahudi yaitu Nabi Henokh(yang tercatat dalam Alkitab) yang oleh kita para muslim disebut Nabi Idris. Mungkinkah sang Rasul hanya menceritakan ulang kisah tersebut kepada para sahabat dan pengikutnya (yang mempertanyakan keberadaannya semalaman dirumah janda kembang) dengan sekenanya dengan modifikasi seperlunya?? 

[artikel ini dibuat bukan untuk bahan olok-olok, tapi agar dapat menjaring sebanyak mungkin umat untuk dapat diselamatkan dari ancaman neraka seperti dalam QS19;71, semua komentar sebaiknya disampaikan secara sopan dan bahasa yang baik, tanpa caci maki, semua komentar tidak sopan dipastikan akan dihapus, terimakasih_ki sapu djagat).

5 comments:

  1. membaca artikel ini mesti dengan hati bersih tanpa prasangka,
    semoga semua makhluk segera berbahagia....

    ReplyDelete
  2. benar, membaca artikel ini memang perlu jiwa besar dan hati yang bersih...
    bukti sejarah tidak dapat ditolak, memang, menolak bukti sejarah ibaratnya "menutup muka dengan sapu tangan dikala panas terik...".
    kita semua pastilah mengerti maksud peribahasa yang dipopulerkan Bung Karno tersebut...
    sudah waktunya membuka kacamata kuda...

    ReplyDelete
  3. Memang Harus Bebesar hati... kalo cerita dann data tidak akurat.
    Rasul keliatan dalam menyampaikan Dakwah kebanyakan Dongen sahibul Hikayat. Karena ketularan cerita 1001 malam dari Istambul - turki.
    jadi tatacara Dakwah begituan sampe sekarang yang dilakukan saudara-saudara uztad kite.

    Untuk Komentar hal Isra - Mi'raj udah gue posting... saat Makalh Ka'bah

    Ya Wassalam.

    ReplyDelete