Jadi marilah kita membuka diri terhadap berbagai kemungkinan...
Tidak perlu bertele-tele dan berpanjang lebar dalam
menjelaskan hal ini, kita semua tahu dan dapat dengan begitu mudah menemukan
bukti siapa yang membangun Ka’abah baik dalam surah Alquran, Hadist sahih serta
sirah Rasul ; pada bagian mana yang membuktikan persona mana yang telah
membangun Ka’abah, apalagi kita juga telah diajarkan dan bahkan telah mengajarkan
secara turun-temurun bahwa yang membangun Ka’abah adalah Nabi Ibrahim, titik!! Bahkan dalam lingkungan tersebut ada sebuah
makam yang berdasar pengakuan adalah makam Nabi Yahudi sang pembangun Ka’abah yakni
Nabi Ibrahim. Pengakuan
belakangan dengan mengatas namakan Tuhan versus
bukti sejarah yang otentik yang ternyata sudah lebih
dulu ada dan eksis, adalah sebuah pertaruhan iman yang sangat unik..!!
Begini ; adalah
sebuah perpustakaan yang begitu terkenal yang disebut “Makhtab-e-Sultania” di
Istanbul Turki, yang ternyata memiliki koleksi literatur terbesar tentang Asia
Barat kuno/Arab. Di dalam perpustakaan tersebut, pada lini Arab, ternyata
tersimpan dengan baik sebuah antologi puisi Arab kuno. Antologi ini disusun
dari karya sebelumnya tahun 1742M atas perintah penguasa Turki yaitu Sultan
Salim. Diantara naskah penting yang tersimpan disana, ada sebuah naskah yang
dikutib dari sebuah buku yang berjudul, “sayar-ul- okul”. Naskah tersebut berupa
prasasti yang berkisah tentang Raja Vikramaditya yang ditemukan dalam Kabah di Mekah yang
kini menjadi bukti yang tidak dapat disangkal bahwa Jazirah Arabia pada
masa lalu adalah bagian dari Kekaisaran India, sang
raja
sangat menjunjung tinggi Dewa Shiva lalu membangun kuil Shiva di
Makkah yang bernama Ka’abah. Prasasti Vikramaditya ini ditemukan
tertulis pada sebuah cawan emas di dalam Ka’abah di Mekah,
dan tulisan dalam prasasti tersebut tertera pada
halaman 315 dalam buku “Sayar-ul-Okul” yang disimpan
di perpustakaan Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki.
Inilah tulisan Arabnya dalam huruf latin:
"Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha
Wayosassaru Bihillahaya Samaini Ela Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa
Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem. Yundan blabin Kajan blnaya
khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa- rateen phakef
tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru
hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum". (Page 315 Sayar-ul-okul).[Note: The title “Sayar-ul-okul” signifies
memorable words.]
Terjemahan bebas dalam bahasa Indon adalah :
"Beruntunglah mereka yang lahir dan hidup di masa kekuasaan
Raja Vikram. Dia adalah orang yang berbudi, pemimpin yang murah hati, berbakti
pada kemakmuran rakyatnya. Tapi pada saat itu kami bangsa Arab tidak
mempedulikan Tuhan dan memuaskan kenikmatan berahi. Kejahatan dan penyiksaan
terjadi di mana-mana. Kekelaman dosa melanda negeri kami. Seperti domba berjuang
mempertahankan nyawa dari cakaran kejam serigala, kami bangsa Arab terperangkap
dalam dosa. Seluruh negeri dibungkus kegelapan begitu pekat seperti malam bulan
baru. Tapi fajar saat ini dan sinar mentari penuh ajaran yang menyejukkan
adalah hasil kebaikan sang Raja mulia Vikramaditya yang pimpinan bijaksananya
tidak melupakan kami yang adalah orang-orang asing. Dia menyebarkan
agamanya yang suci diantara kami dan mengirim ahli-ahli yang cemerlang
bersinar bagaikan matahari dari negerinya kepada kami. Para ahli dan pengajar
ini datang ke negeri kami untuk berkhotbah tentang agama mereka dan
menyampaikan pendidikan atas nama Raja Vikramaditya. Mereka menyampaikan
bimbingan sehingga kami sadar kembali akan kehadiran Tuhan, diperkenalkan
kepada keberadaanNya yang suci dan ditempatkan di jalan yang Benar.".
[makam Nabi Ibrahim versi klaim kita muslim]
Dari prasasti yang tersimpan di perpustakaan di Istanbul
Turki tersebut akhirnya dapatlah dijelaskan siapa persona yang membangun Ka’abah
untuk pertama kalinya yang dibangun sebagai Kuil untuk penghormatan akan dewa Shiva
sebagai sesembahan Sang Raja Vikramaditya, penakluk daratan Arabia...
[makam Abraham dan keluarga di Makpela]
Sumber sejarah dan arkeologis Yahudi dan Kristiani mencatat
bahwa Nabi Abraham (yang sebelumnya bernama Abram), jangankan sampai membangun
Ka’abah, bahkan samasekali tidak tercatat pernah bepergian ke tanah Arab. Nabi
Yahudi ini bahkan wafat dan dimakamkan di makam keluarga yang dibeli sendiri
oleh Abraham dari Efron bin Zohar dari bani Het ketika istrinya, Sarah, wafat. Jadi
Abraham dan istrinya Sarah dimakamkan ditempat yang sama(Kejadian 23 ; 19, dan 25
; 9). Lokasi makam tersebut hingga kini begitu dihormati dan disucikan dan masih
eksis di lokasi yang sama yaitu di Goa Makhpela, sebelah timur Mamre, Hebron,
Kanaan.
Makam tersebut kini berbentuk sebuah bangunan yakni dimana
anak-anak Abraham juga dimakamkan.
Bila harus diadu dengan fakta sejarah berupa prasasti
Raja Vikramaditya ditambah bukti arkeologis serta sejarah Yahudi yang keduanya begitu
bersesuaian, tampaknya sebuah klaim bangsa Arab dan kita yang muslim begitu
lemah karena hanya bermodal klaim dan pengakuan satu orang saja yaitu Nabi
Muhamad...
[artikel ini dibuat bukan untuk bahan
olok-olok, tapi untuk menyadarkan umat akan kebenaran hakiki dalam mendapatkan
keselamatan, bila ingin berkomentar silahkan dengan cara cerdas dan bahasa yang
sopan tanpa caci maki, semua komentar yang tidak sopan akan dihapus, terimakasih_
ki sapu djagat]